A.Pengertian :
Menurut KBBI, kebugaran adalah hal yang berhubungan dengan kesehatan dan
kesegaran. Sedangkan menurut KBBI, jasmani adalah tubuh atau badan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah hal-hal yang berhubungan dengan
kesehatan dan kesegaran badan. Kebugaran jasmani
adalah kemampuan dan daya tahan fisik atau tubuh seseorang dalam melakukan
berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari, tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
B.Klasifikasi Kebugaran
Jasmani :
Kebugaran jasmani diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1.
Kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak.
Kebugaran jasmani ini ini meliputi :
kecepatan, kecepatan reaksi, kelincahan, koordinasi, daya tolak, dan
kesetimbangan.
2.
Kebugaran
jasmani yang berhungan dengan kesehatan.
Kebugaran jasmani ini meiputi : daya taha
jantung, paru-paru, dan otot.
C.Unsur-unsur Kebugaran Jasmani:
Kebugaran jasmani memiliki 10 unsur-unsur, yaitu sebagai berikut :
1. Kecepatan (Speed)
Menurut seorang
ahli kebugaran jasmani bernama Mulyono
Biyakto, kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam
periode waktu yang singkat.
Pengertian
kecepatan secara umum yaitu adalah waktu yang dibutuhkan seseorang dalam
melakukan gerakan yang berbeda dan berkesinambungan. Semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan maka dapat disimpulkan bahwa seseorang tersebut memiliki kecepatan
yang bagus. Kemampuan yang satu ini merupakan andalan dalam aktifitas olahraga
yang memerlukan kecepatan. Kecepatan terbagi menjadi 3 jenis, yakni : kecepatan sprint,
kecepatan reaksi, dan kecepatan bergerak.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
- Keturunan
- Waktu reaksi
- Kemampuan menahan tahanan luar
- Teknik
- Konsentrasi dan kemauan
- Elastisitas otot
2. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah
kondisi tubuh dalam menggunakan otot untuk memaksimalkan tenaga ketika
melakukan suatu aktifitas fisik. Kekuatan sangat penting dalam setiap aktifitas
olahraga karena dapat mencegah terjadinya cedera serta merupakan daya
penggerak. Kekuatan otot yang baik dapat didapatkan dengan rutin melakukan
latihan secara konsisten.
3. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan
merupakan kemampuan seseorang menggerakkan seluruh tubuhnya dalam waktu yang
cukup lama dan tempo yang berbeda (antara sedang dan cepat) secara efektif dan
efisien serta tanpa merasakan sakit dan lelah yang berarti.
4. Kelenturan (Flexibility)
Yang dimaksud
dengan kelenturan atau flexibility adalah keleluaasaan
pergerakan otot-otot tubuh khususnya otot persendian. Kelenturan dibutuhkan di
hampir semua cabang olahraga. Meski sama-sama dibutuhkan oleh setiap cabang
olahraga, tetap saja ada sedikit perbedaan pada penerapannya yakni tingkat
kelenturan yang dibutuhkan untuk penampilan yang optimal pada masing-masing
cabang olahraga
5. Kelincahan (Agility)
Kelincahan
merupakan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan gerakan dari satu posisi ke posisi
lain seperti dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan. Terdapat beberapa
cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan seperti bulu tangkis (badminton) dan
sepak bola.
6. Keseimbangan (Balance)
Yang dimaksud
dengan keseimbangan adalah kemampuan tubuh dalam mengendalikan organ tubuh
serta saraf otot agar gerakan tubuh dapat dikendalikan dengan baik. Unsur
keseimbangan ini sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga senam dan loncat
indah.
7. Ketepatan (Accuracy)
Pengertian dari ketepatan
atau accuracy adalah kemampuan tubuh dalam mengendalikan
gerakan terhadap sasaran yang ingin dituju. Memanah, bowling, billiard dan
latihan menembak merupakan beberapa contoh cabang olahraga yang membutuhkan dan
mengandalkan ketepatan.
8.Daya
Otot (Muscular Power) / Daya Ledak (Explosive Power)
Daya otot merujuk
pada daya ledak otot atau dikenal dengan istilah explosive power.
Maksudnya adalah kemampuan seseorang dalam memaksimalkan kekuatan dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
9.Reaksi (Reaction)
Yang dimaksud
dengan reaksi adalah kemampuan tubuh seseorang dalam menanggapi suatu gerakan,
rangsangan maupun stimulus yang diberikan oleh orang lain.
10.Koordinasi (Coordination)
Yang dimaksud
dengan koordinasi adalah kemampuan tubuh dalam menyatukan berbagai gerakan tubuh
yang tak sama kedalam satu gerakan yang efektif. Dalam melakukan latihan yang
dapat melatih unsur koordinasi dituntut suatu tambahan kemampuan lain yakni
konsentrasi yang tinggi serta kemampuan gerak insting yang kuat.
D.Prakek Kebugaran Jasmani
1.Pengukuran Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru
a Tes Lari 2,4 km
Fasilitas dan
sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes lari 2,4 km adalah sebagai
berikut.
1)
Lintasan
lari sepanjang 2,4 km.
Untuk lintasan lari dapat pula memanfaatkan
jalan datar sepanjang 2,4 km.
2) Stopwatch
3) Nomor dada
4)
Bendera start
5)
Alat tulis-menulis
Adapun petugas yang diperlukan antara lain:
1)
1 orang pemberi aba-aba (starter);
2)
pencatat waktu sesuai dengan kemampuan petugas dan jumlah peserta; 3) Pengawas
lintasap sesuai dengan kondisi lintasan dan jumlah peserta tes.
Dalam pelaksanaannya, peserta tes herlari secepat mungkin sepanjang
lintasan (arak tempuh 2.4 km). Jika peserta tidak mampu berlari secara terus
menerus, mereka boleh berjalan kaki, kemudian lari lagi. Pada saar pengukuran,
peserta tidak boleh berhenti untuk istirahat atau minum. Jika hal tersebut
dilakukan, peserta dinyatakan gagal.
Waktu yang ditempuh dari saat start sampai melalui garis finish sepanjang
2,4 km dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Kemudian, catatan waktu tersebut
dicocokkan dengan tabel berikut untuk memperoleh gambaran mengenai kebugaran
jasmani peserta dalam hal kecepatan.
b. Tes Jalan Cepat 4,8 km
Fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tes ini adalah
sebagai berikut.
1) Lintasan atau jalan datar sepanjang 4.8 km
2) Stopwatch
3) Nomor dada
4) Bendera start
5) Alat tulis-menulis
Secara umum,petugas yang
terlibat, prosedur pelaksanaan, pencatatan skor, dan penilaian pada tes jalan
cepat 4.8 km ini sama dengan tes lari 2,4 km. Skor yang dicapai oleh setiap
peserta disesuaikan dengan tabel berikut.
2 Tes Pengukuran Daya Tahan Otot
a.Tes Push-Up
Fasilitas dan saranaryang diperlukan untuk
melaksanakan tes push p adalah sebagai berikut.
1) Lantai datar atau matras
2) Stopwatch
3) Alat tulis-menulis
Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu
orang petugas yang mencatat jumlah gerakan push-up sekaligus mampu memberikan
contoh gerakan yang benar.
Peserta tes mulai melakukan gerakan push-ap
setelah ada aba-aba "ya". Peserta melakukan gerakan push-up sebanyak-
banyaknya dalam waktu 60 detik. Penilaian dilakukan berdasarkan tabel berikut.
b. Tes Sit-Up
Fasilitas dan sarana, petugas, serta
pelaksanaan tes secara garis besar sama dengan tes puah-up Jumlab gerakan
sit-up yang berhasil dilakukan dengan benar selama 60 detik dicatat sebagai
skor peserta tes. Hasil tersebut disesuaikan dengan tabel berikut ini.
3. Pengukuran Kecepatan
Tes Lari Cepat 6 Detik
Tujuan pelaksanaan
tes ini : untuk mengukur kecepatan
Fastlitas dan
sarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes, antara lain:Lintasan lari minimal
64 m, meteran, bendera juri, peluit, dan stopwatch.
Dalam
pelaksanaannya, peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba
"ya", peserta tes lari secepat-secepatnya menempuh jarak sejauh-
jauhnya selama 6 detik. Hasil pengukutan adalah skor terbaik dari dua kalı
kesempatan lari yang diberikan selama 6 detik sejak aba-aba ya" sampai
bunyi peluit tanda waktu selesai. Hasil tersebut dicocokkan dengan tabel
berikut ini.
source :
2. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan-Grafindo Media Pratama